Himpunan mahasiswa Palima Cinangka (HIMPALKA) mengadakan audiensi dengan DPRD Banten dan diterima langsung oleh anggota Komisi IV Juhaeni Muhamad Rois di ruang rapat Komisi IV DPRD Banten pada hari Senin (10/01/22).
Agenda audiensi ini dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup Indonesia dengan tema “mewujudkan wilayah palka yang barokah”. Audiensi ini juga didasarkan pada beberapa tuntutan dari mahasiswa Palima-Cinangka seperti banyaknya sampah dan mengenai kurangnya penerangan jalan.
Agus Waluyo selaku ketua Himpunan Mahasiswa Palima Cinangka mengatakan bahwa terdapat banyak sampah di bendungan Sindang Heula.
“Persoalan tentang sampah, bendungan Sindang Heula pemandangannya banyak sampah. Padahal belum lama diresmikan dan seharusnya bisa didorong dengan pemandangan yang bersih bukan dengan sampah” paparnya.
Untuk diketahui, bendungan Sindang Heula diresmikan pada 4 Maret 2021 dengan anggaran mencapai Rp. 451 Miliar dan memiliki kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik. Bendungan tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pengairan irigasi bagi sekitar 1.289 hektare sawah dan mampu menyediakan kebutuhan air baku hingga 800 liter per detik.
Selain itu, Agus juga mengatakan bahwa terdapat beberapa titik yang masih minim penerangan salah satunya yaitu Kp. Belakang Pabuaran.
“Kalau jalannya minim penerangan gini kan bisa juga buat alasan warga buang sampah” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Juhaeni Muhamad Rois mengatakan bahwa untuk masalah sampah dan jalan gelap perlu dihadiri oleh dinas terkait yang dalam hal ini yaitu Dinas Perhubungan Provinsi Banten juga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, sehingga yang diinginkan langsung bisa didiskusikan bersama Dinas tersebut untuk ditindaklanjuti.
“Apa yang sudah disampaikan tadi nanti akan saya coba koordinasikan dengan pihak terkait agar segera ditindaklanjuti” tutupnya. (Tia/Andin/Infopubdok)