SERANG- Wakil Ketua DPRD Banten H. Budi Prajogo didampingi Wakil Ketua Komisi III H. Dede Rohana Putra melakukan Rapat koordinasi pembahasan pemanfaatan Bendungan Sindangheula dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten, bertempat di Hotel Aston Serang, Selasa (10/12).
Turut hadir kepala OPD terkait diantaranya Bappeda, BPKAD, Bapenda dan DPUPR. Selain itu hadir pula perwakilan dari perusahaan yang ada di wilayah Banten antara lain PT. Krakatau Tirta Industri, PT. Adhi Karya dan PT. Chandra Daya Investasi.
Dalam paparannya, H. Budi Prajogo selaku Wakil Ketua DPRD Banten menyampaikan, bahwa urgensi dari rapat koordinasi ini yaitu selain untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, diketahui juga pada tata ruang yang telah dibuat Perda Provinsi Banten terdapat kawasan startegis nasional baru yang berada di pantai utara dan pantai barat Provinsi Banten. Kawasan tersebut termasuk kedalam kawasan industri yang membutuhkan suplai air dengan volume yang cukup besar sehingga hal tersebut menjadi penting untuk mengantisipasi kebutuhan untuk kepentingan proyek BSN di Banten.
“Pentingnya mendiskusikan ini yaitu di tata ruang yang kita buat Perdanya terdapat kawasan strategis nasional baru yang ada di pantai utara maupun pantai barat Banten yang termasuk kedalam itu ada kawasn industri yang mebutuhkan suplai air yg besar sehingga apa yang kita bahas hari ini bagian dari upaya kita untuk mengantisipasi kebutuhan supaya padu guna kepentingan proyek BSN yang ada Provinsi Banten,” jelasnya.
Selaras dengan itu, Wakil Ketua Komisi III H. Dede Rohana Putra menuturkan, pemanfaatan Bendungan Sindangheula yang belum optimal ini perlu dilakukan pembahasan agar bisa segera dimanfaatkan baik oleh masyarakat maupun Pemerintah Provinsi Banten.
“Hingga saat ini pengelolaan Bendungan Sindangheula belum memiliki kelanjutan yang jelas, sehingga diperlukan upaya koordinasi dan investasi yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,” tuturnya.
(yn/infopub&dok)