SERANG,- DPRD Provinsi Banten menggelar Rapat Paripurna penjelasan Komisi V sebagai pengusul Raperda Usul DPRD Provinsi Banten tentang Objek Pemajuan Kebudayaan, Rabu (27/09/23).
Rapat Paripurna ini dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Al Muktabar, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Wakil Ketua H. Budi Prajogo serta anggota DPRD dan jajaran kepala instansi vertikal di lingkungan pemerintah Provinsi Banten.
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Dr. Yeremia Mendrofa menyampaikan, bahwa urgensi hadirnya Raperda ini menjadi prioritas pembahasan.
Pemajuan kebudayaan daerah adalah faktor mendasar dalam penguatan pembangunan identitas daerah, pemajuan kebudayaan akan mengakselerasi sasaran pembangunan manusia yang utuh di Provinsi Banten.
“Urgensi mengapa Raperda ini perlu menjadi prioritas pembahasan yaitu pemajuan kebudayaan merupakan faktor mendasar dalam penguatan pembangunan identitas daerah, pemajuan kebudayaan akan mengakselerasi sasaran pembangunan manusia yang utuh di Provinsi Banten,” ungkapnya.
Substansi Raperda tentang Pemajuan Kebudayaan membahas mengenai kebudayaan, tradisi dan kesenian tradisional yang dimiliki Provinsi Banten dimana ini menunjukan peran masyarakat Banten yang memiliki pola pikir, imajinasi dan daya kreatifitas yang sangat tinggi.
Lebih lanjut Dr. Yeremia Mendrofa menjelaskan, masyarakat Banten disatukan oleh lokalitas geografis yang memiliki keragaman budaya dalam setiap kelompok masyarakat, dalam hal ini pemerintah memiliki peran strategis dalam penguatan pemajuan dan pengelolaan kebudayaan di Provinsi Banten.
Pemberdayaan budaya masyarakat membutuhkan peran pemerintah dalam memperkokoh, dan mengaktualisasikan nilai budaya dalam masyarakat sehingga dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhannya.
“Masyarakat Banten disatukan oleh lokalitas geografis dengan keragaman budaya setiap kelompok, dalam hal ini kemudian pemerintah memiliki peran strategis pada penguatan pemajuan dan pengelolaan kebudayaan untuk memperkokoh dan mengaktualisasikan nilai budaya masyarakat sehingga mandiri dalam memenuhi kebutuhannya yang sering ditopang pada pencapaian kebudayaan masing-masing,” jelasnya.
(Yuni/Bid.InfoPub&Dok)